Rabu, 31 Maret 2010

SENDANG PELUS
Obyek wisata alam budaya ini terletak di Kecamatan Buayan, sekitar 10 km selatan Gombong atau 31 km baratdaya Kebumen. Air yang ke luar dari celah batu gamping di bawah perbukitan membentuk sebuah sendang yang memiliki garis tengah sekitar 5 m. Limpahan air disalurkan melalui parit, yang di bagian hilirnya dipakai oleh penduduk setempat untuk keperluan memasak, mandi dan mencuci.
Sendang atau mata air ini dihuni oleh 7 ekor pelus sejenis belut besar yang dikeramatkan. Pada hari-hari tertentu banyak orang menaruh sesaji di pinggir sendang dan memohon supaya cita-cita dan keinginannya terkabul. Upacara ritual ini diakhiri dengan memberi makan pelus, berupa nasi dan telur goreng. Pemberian makanan dilakukan melalui juru kunci penjaga sendang, yang dijabat secara turun-temurun. Setahun sekali sendang dibersihkan, didahului dengan upacara yang digelar secara adat dan tradisi setempat.

by ciwont

Jumat, 26 Maret 2010



Waduk Sempor Pernah Tewaskan 127 Orang

Kebumen, CyberNews. Tragedi jebolnya tanggul Situ Gintung yang meluluh-lantakkan kawasan Cireundeu, Ciputat, Tangerang, Banten hingga sejauh dua kilometer membawa ingatan pada tragedi serupa di Kabupaten Kebumen di masa lalu. Sekitar 42 tahun lalu persisnya tahun 1967 Waduk Sempor dengan bendungan yang masih berupa timbunan tanah, jebol dengan sebab yang tidak jauh beda dengan Situ Gintung.

Maka tidak berlebihan jika jebolnya tanggul Situ Gintung membuat warga yang tinggal di bawah Waduk Sempor menjadi teringat akan masa lalu. Sebab pada tahun tersebut tanggul waduk yang sedang dibangun itu jebol hingga menewaskan sekitar 127 orang.

Pada saat itu bendungan Sempor belum dilengkapi dengan spillway sehingga pengaturan aliran air hanya dilakukan lewat pintu air dengan kunci yang dipegang seorang petugas.

Salah satu saksi mata Mandikromo (83) menceritakan, suatu hari terjadi hujan deras mengguyur kawasan waduk. Sehingga volume air waduk Sempor meningkat. Sekitar pukul 22.00 bendungan pun jebol mengguyurkan jutaan meter kubik air ke Sungai Jatinegara hingga menggenangi kawasan Gombong utara dan barat.

"Karena kejadiannya pada malam hari banyak warga yang tinggal di bawah waduk tidak bisa menyelamatkan diri," ujar warga Desa Kaliputih, Kecamatan Sempor kepada Suara Merdeka, Senin (6/4).

Bapak dari enam anak dan 24 cucu itu mengenang, banyak pemuda yang pulang dari perantauan menjadi korban. Sebab peristiwa itu terjadi menjelang bulan puasa. Pria yang juga ikut menjadi tanaga kasar pada proyek itu menceritakan, setelah tragedi tersebut pembangunan waduk sempat mangkrak selama 15 tahun.

Sebelumnya, bekas waduk merupakan pemukiman warga. Pembayaran ganti rugi tanah untuk proyek tersebut sudah dimulai tahun 1958. Sedangkan warga yang tanahnya dibebaskan kemudian bertransmigrasi ke wilayah Sumatera yakni Riau dan Jambi. "Pada waktu sebagai tukang kayu ia mendapakan upah antara Rp 20-25 dengan harga beras masih Rp 3/kg," katanya.

Guna mengenang peristiwa tersebut, pemerintah membangun monumen di Waduk Sempor. Selain daftar korban jebolnya waduk Sempor, monumen yang diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Prof DR Ir Sutami pada Maret 1978 itu juga dituliskan nama-nama pekerja proyek yang meninggal saat pengerjaan proyek tersebut.

Dari kurun waktu tahun 1961 hingga 1977 tercatat jumlah korban yang meninggal di lokasi proyek itu sebanyak 11 orang. Sayangnya monumen di kawasan waduk yang terletak enam kilometer sebelah utara Gombong itu kini dalam kondisi tidak terawat. Kondisi itu diperparah dengan ulah tangan jahil pengunjung yang mencorat-coret monumen bersejarah tersebut. Padahal monumen itu dapat mengingatkan pada peristiwa itu dan berusaha agar peristiwa yang sama kembali terulang.

(Supriyanto /CN13)


Tanggul Sungai Kemit Kebumen Jebol

Sedikit-dikitnya 60 rumah warga tergenang air akibat jebolnya tanggul Sungai Kemit di Desa Panjatan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Kepala Dinas Informasi, Komunikasi, dan Telematika Pemerintah Kabupaten Kebumen, RAI Ageng Sulistyo, di Kebumen, Senin, mengatakan bahwa air sungai itu meluap hingga menggenangi rumah warga pada Senin dini hari.

Tanggul sungai itu jebol sepanjang sekitar 50 meter, lebar enam meter, dan tinggi lima meter. Tanggul itu terletak di sebelah selatan rel kereta api.

Ia mengatakan, hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak Minggu (7/3) sekitar pukul 23.00 WIB mengakibatkan arus air sungai itu deras sedangkan tanggul sungai di desa itu jebol pada Senin (8/3) sekitar pukul 02.00 WIB

Genangan air di rumah warga hingga ketinggian sekitar setengah meter sedangkan genangan air di jalan utama antara Gombong-Karanganyar, Kebumen hingga ketinggian sekitar 30 sentimeter.

Saat hujan deras itu, katanya, debit air sungai mencapai 324 meter kubik per detik.

Ia mengatakan, pada Senin (8/3) pagi genangan air mulai surut sedangkan warga bekerja bakti membersihkan lumpur yang masuk ke rumahnya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Pemkab Kebumen, Ujang Sugiono didampingi Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Sumarno, meninjau lokasi itu sedangkan aparat lainnya mendata kerugian akibat bencana itu.

Pada kesempatan itu, katanya, pemkab setempat memberikan bantuan tanggap darurat berupa sembako kepada warga setempat.

Pihak Dinas Sumber Daya Alam dan Energi Sumber Daya Mineral Pemkab Kebumen juga memantau lokasi itu.

“Upaya penanganannya melalui koordinasi antara pemkab dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak yang berkantor di Yogyakarta,” katanya.
(U.M029/D009/P003)

AntaraNews.com – Peristiwa

Kamis, 25 Maret 2010



INYONG IPARTOK GOMBONG
Yah...saking banyak penggemarnya, sampai-sampai Facebook milik mas Ipartok penuh...
"Bagi teman2 Fb yg mau nge add Ipartok Gombong, bahwa ipartok gombong satu sdh Full, silahkah nge add Ipartok Gombong Dua dan Ipartok Gombong Bae" tutur Mas Ipartok yang ditulis pada Dinding Facebooknya.
alumnus SMK Wongsorejo Gombong angkatan 1985/1986 yang menjadi kebanggaan Kota Gombong ini memang dah ditakdirkan untuk menjadi pelawak Handal. "Bagus tuh kayaknya kalau bermain Film bareng MR. Bean" tutur Ibu Supinah penjual Es Buah Depan RS PKU Muhamadiyah Gombong.
Sekarang Mas Ipartok sedang bermain diMega Sinetron yang Bernuansa Religi.
sbg
ABLEH ....diSinetron berjudul "MENGINTIP SYURGA" yang ditayangkan hanya di RCTI Oke !. mulai. tgl.25 januari 2010. tiap
SENIN s/d JUM'AT . pukul. 17;30 wib.
Seluruh Jajaran Dewan Guru SMK Wongsorejo Gombong pun ikut bangga, seperti Tutur Pak Mahfuji dengan bercanda"Mas Parto itu dulunya siswa yang kurang ajar, pernah tidur dikelas pada saat guru mengajar, tapi saya tidak menyangka kalau mas parto itu bisa sesukses ini...He He He..."
Pada Tahun 2009 Lalu memang Mas Ipartok sering bolak-balik kegombong tepatnya Dusun Entak, Desa Kedungpuji, Kecamatan Gombong, Kebumen.
"Lagi belajar politik" ujar Mas parto saat diwawancarai di benteng Van der Wijck, Gombong. saat diwawancarai oleh wartawan Suara Merdeka, entah bercanda atau tidak mas Ipartok berminat menjadi wakil bupati Kebumen periode 2010-2015 mendatang. "Sekarang masih menunggu ada yang mau melamar," ujar artis yang mengaku mengidolakan Wakil Gubernur Jateng Dra Hj Rustriningsih MSi ini.
Selama lima hari di Kebumen, yakni saat mudik Lebaran Idul Fitri tanggal 20-25 September, komedian yang mengaku jebolan jurusan miskomunikasi di Institut Ilmu Politik Negeri Impian itu, sibuk mendampingi Wakil Bupati Kebumen H Rustriyanto mengujungi ke sejumlah desa. Lagi-lagi katanya, untuk belajar berpolitik.

"Inyong serius kieh. Malah wis ana sing medeki," (Saya tidak main-main. Malah sudah ada yang mendekat)," tandas penggemar makanan gethuk, ketek dan sate bebek tersebut.

( Supriyanto / CN13 )

Senin, 22 Maret 2010




KOTA TUA
Keberadaan Kota Tua digombong belum begitu diketahui masyarakat luas, hampir digombong sebelah Utara seluruhnya wilayah Kota Tua.
Dulunya Kota Tua ini merupakan peninggalan dari masa penjajahan Belanda, bangunan dari ornamen-ornamen khas Belanda, dari rumah tahanan, Rumah Dinas, hingga Rumah Sakit semua menggunakan arsitektur Belanda.
Ada yang lebih menarik lagi diKota Tua, didalam Komplek tersebut berdiri kokoh sebuah Benteng peninggalan jaman peperang dulu. Benteng Vander Wijck,yang dibangun pada Tahun 1818 merupakan salah satu Objek Wisata yang cukup DiSukai oleh masyarakat sekitar setelah pemugaran, karena sebelum pemugaran dilakukan belum banyak masyarakat yang tahu keberadaan Benteng ini. Lengkap dengan Fasilitas yang memadai, cukup membuat kita bentah untuk berlama-lama diObWis yang satu ini. Bagaimana, Anda tertarik??lokasi cukup dekat sekitar 1,5 Km kearah utara dari kota Gombong.


Akses jalan menuju Objek Wisata Churug Donorojo sangat Terjal, Jadi berhati-hatilah pada saat melakukan perjalanan keChurug. Belum lagi Jalan yang sangat jauh,melewati sungai, Hutan Karet, Tepi Jurang, tapi semua itu bisa terbayar dengan keindahan Churug Donorojo. Dari 4tingkat Air terjun sangat memukau sekali, indah, cocok untuk anda yang ingin menenangkan pikiran, atau berefreshing. Ya…tergantung dari diri anda masing-masing…

Jika ingin berwisata KeChurug Donorojo tapi belum tahu lokasinya, anda bisa menghubungi TIC (Tourism Information Centre) gombong, atau Kantor kecamatan Gombong. (16/03. By kukuh febriono)


Kecamatan Gombong mengirimkan 1 Barung Putra dan 1 Barung Putri keKota Kebumen untuk mengikuti PESTA SIAGA Kwartir Cabang Kebumen.
Barung Putra diwakili oleh SD PIUS BHAKTI UTAMA Gombong (10 anak) dan Barung Putri diwakili oleh SDN gombong (10 anak).
2 Barung didampingi oleh 3 Pembina masing-masing sekolah dan 1 pembina dan 2 DKR dari Kwartir Ranting Gombong.
PESTA SIAGA Kwartir Cabang Kebumen dengan Tema "Jadilah Dirimu sendiri" yang diselenggarakan pada Tanggal 20 Maret 2010 diKomplek Gedung DPRD Kebumen dibuka dengan Pemukulan kentong dan pelepasan Balon oleh Istri Bupati Kebumen. (20/03)