by ciwont
Rabu, 31 Maret 2010
Jumat, 26 Maret 2010
Waduk Sempor Pernah Tewaskan 127 Orang
Kebumen, CyberNews. Tragedi jebolnya tanggul Situ Gintung yang meluluh-lantakkan kawasan Cireundeu, Ciputat, Tangerang, Banten hingga sejauh dua kilometer membawa ingatan pada tragedi serupa di Kabupaten Kebumen di masa lalu. Sekitar 42 tahun lalu persisnya tahun 1967 Waduk Sempor dengan bendungan yang masih berupa timbunan tanah, jebol dengan sebab yang tidak jauh beda dengan Situ Gintung.
Maka tidak berlebihan jika jebolnya tanggul Situ Gintung membuat warga yang tinggal di bawah Waduk Sempor menjadi teringat akan masa lalu. Sebab pada tahun tersebut tanggul waduk yang sedang dibangun itu jebol hingga menewaskan sekitar 127 orang.
Pada saat itu bendungan Sempor belum dilengkapi dengan spillway sehingga pengaturan aliran air hanya dilakukan lewat pintu air dengan kunci yang dipegang seorang petugas.
Salah satu saksi mata Mandikromo (83) menceritakan, suatu hari terjadi hujan deras mengguyur kawasan waduk. Sehingga volume air waduk Sempor meningkat. Sekitar pukul 22.00 bendungan pun jebol mengguyurkan jutaan meter kubik air ke Sungai Jatinegara hingga menggenangi kawasan Gombong utara dan barat.
"Karena kejadiannya pada malam hari banyak warga yang tinggal di bawah waduk tidak bisa menyelamatkan diri," ujar warga Desa Kaliputih, Kecamatan Sempor kepada Suara Merdeka, Senin (6/4).
Bapak dari enam anak dan 24 cucu itu mengenang, banyak pemuda yang pulang dari perantauan menjadi korban. Sebab peristiwa itu terjadi menjelang bulan puasa. Pria yang juga ikut menjadi tanaga kasar pada proyek itu menceritakan, setelah tragedi tersebut pembangunan waduk sempat mangkrak selama 15 tahun.
Sebelumnya, bekas waduk merupakan pemukiman warga. Pembayaran ganti rugi tanah untuk proyek tersebut sudah dimulai tahun 1958. Sedangkan warga yang tanahnya dibebaskan kemudian bertransmigrasi ke wilayah Sumatera yakni Riau dan Jambi. "Pada waktu sebagai tukang kayu ia mendapakan upah antara Rp 20-25 dengan harga beras masih Rp 3/kg," katanya.
Guna mengenang peristiwa tersebut, pemerintah membangun monumen di Waduk Sempor. Selain daftar korban jebolnya waduk Sempor, monumen yang diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Prof DR Ir Sutami pada Maret 1978 itu juga dituliskan nama-nama pekerja proyek yang meninggal saat pengerjaan proyek tersebut.
Dari kurun waktu tahun 1961 hingga 1977 tercatat jumlah korban yang meninggal di lokasi proyek itu sebanyak 11 orang. Sayangnya monumen di kawasan waduk yang terletak enam kilometer sebelah utara Gombong itu kini dalam kondisi tidak terawat. Kondisi itu diperparah dengan ulah tangan jahil pengunjung yang mencorat-coret monumen bersejarah tersebut. Padahal monumen itu dapat mengingatkan pada peristiwa itu dan berusaha agar peristiwa yang sama kembali terulang.
(Supriyanto /CN13)
Tanggul Sungai Kemit Kebumen Jebol
Sedikit-dikitnya 60 rumah warga tergenang air akibat jebolnya tanggul Sungai Kemit di Desa Panjatan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Informasi, Komunikasi, dan Telematika Pemerintah Kabupaten Kebumen, RAI Ageng Sulistyo, di Kebumen, Senin, mengatakan bahwa air sungai itu meluap hingga menggenangi rumah warga pada Senin dini hari.
Tanggul sungai itu jebol sepanjang sekitar 50 meter, lebar enam meter, dan tinggi lima meter. Tanggul itu terletak di sebelah selatan rel kereta api.
Ia mengatakan, hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak Minggu (7/3) sekitar pukul 23.00 WIB mengakibatkan arus air sungai itu deras sedangkan tanggul sungai di desa itu jebol pada Senin (8/3) sekitar pukul 02.00 WIB
Genangan air di rumah warga hingga ketinggian sekitar setengah meter sedangkan genangan air di jalan utama antara Gombong-Karanganyar, Kebumen hingga ketinggian sekitar 30 sentimeter.
Saat hujan deras itu, katanya, debit air sungai mencapai 324 meter kubik per detik.
Ia mengatakan, pada Senin (8/3) pagi genangan air mulai surut sedangkan warga bekerja bakti membersihkan lumpur yang masuk ke rumahnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Pemkab Kebumen, Ujang Sugiono didampingi Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Sumarno, meninjau lokasi itu sedangkan aparat lainnya mendata kerugian akibat bencana itu.
Pada kesempatan itu, katanya, pemkab setempat memberikan bantuan tanggap darurat berupa sembako kepada warga setempat.
Pihak Dinas Sumber Daya Alam dan Energi Sumber Daya Mineral Pemkab Kebumen juga memantau lokasi itu.
“Upaya penanganannya melalui koordinasi antara pemkab dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak yang berkantor di Yogyakarta,” katanya.
(U.M029/D009/P003)
AntaraNews.com – Peristiwa
Kamis, 25 Maret 2010
Senin, 22 Maret 2010
KOTA TUA
Akses jalan menuju Objek Wisata Churug Donorojo sangat Terjal, Jadi berhati-hatilah pada saat melakukan perjalanan keChurug. Belum lagi Jalan yang sangat jauh,melewati sungai, Hutan Karet, Tepi Jurang, tapi semua itu bisa terbayar dengan keindahan Churug Donorojo. Dari 4tingkat Air terjun sangat memukau sekali, indah, cocok untuk anda yang ingin menenangkan pikiran, atau berefreshing. Ya…tergantung dari diri anda masing-masing…
Jika ingin berwisata KeChurug Donorojo tapi belum tahu lokasinya, anda bisa menghubungi TIC (Tourism Information Centre) gombong, atau Kantor kecamatan Gombong. (16/03. By kukuh febriono)
Kecamatan Gombong mengirimkan 1 Barung Putra dan 1 Barung Putri keKota Kebumen untuk mengikuti PESTA SIAGA Kwartir Cabang Kebumen.